Filosofi bambu
Semua
orang tak ada yang tidak mengenal pohon bambu. Kita bisa dengan mudah menemukannya baik diperkotaan seperti
ditaman-taman rumah, taman-taman kota apalagi
dipedesaan. Tetapi tidak semua orang mengetahui filosopi pohon bambu
untuk kehidupan manusia. Diantara kebaikan pohon bambu untuk dijadikan
pelajaran untuk kehidupan manusia adalah :
1.
Akar sebagai
pondasi
Bambu, yang perubahan “wujudnya” terbilang
lambat, sebetulnya memiliki kekuatan pada akar satu hingga tiga tahun. Pertumbuhan
pohon ini dirasa lambat namun sebenarnya selama kurun waktu tersebut akar bambu
sedang tumbuh dengan pesat sehingga memiliki kekuatan yang luar biasa.
Pertumbuhan bambu baru terlihat secara signifikan setelah empat tahun dengan
akar-akarnya yang juga tumbuh subur. Pada tahun kelima setelah pertumbuhan
akarnya selesai, barulah batang bambu akan muncul. Proses kehidupan pohon bambu
mengandung arti filosofis buat manusia yakni betapa fondasi yang kuat sangat
diperlukan.
2.
Karakter pohon bambu
Dari
klasifikasinya, bambu tergolong dalam tanaman rumput tapi bambu adalah rumput
spektakuler. Tingginya terentang dari 30 cm sampai 30 meter. Ia sebuah tanaman
rumput yang unik. Nah, inilah pelajarannya. Meskipun berlatar tanaman rumput,
bambu menjadi beda lantaran karakternya. Kegunaan dan caranya bambu
mengekspresikan dirinya menjadikan bambu sebagai rumput yang berbeda. Dalam
kehidupan pun, latar belakang kita sebenarnya bukanlah penentu. Tetapi,
bagaimana kita berupaya mengekpresikan potensi diri, tidak peduli latar belakang
yang ada. Itulah yang akhirnya, membuat kita menjadi pribadi yang luar biasa.
3.
Fleksibilitas
Selain karena akar yang kuat, batangnya juga
mampu bergoyang bersama angin. Alhasil, dalam cuaca buruk dan angin kencang,
pohon bambu bisa bergoyang dan mengeluarkan desis suara mengikuti irama angin.
Sementara pohon-pohon lain yang memiliki batang lebih besar, justru tidak kuat
menghadapi ganasnya angin. Inilah yang disebut fleksibilitas.
Fleksibilitas
atau kelenturan bambu mengajari manusia bagaimana mampu beradaptasi pada
lingkungan yang ekstrim sekaligus. Saat arus masalah datang, kita perlu
bersikap lentur tidak menentang atau hanyut atau bahkan lari darinya. Dalam kehidupan
kita pun fleksibilitas sangat diperlukan untuk kerukunan dan kebersamaan kita
dalam bermasyarakat.
4.
Tanaman yang rendah hati
“Bambu adalah tanaman yang memang serba guna.
Semasa kecilnya, saat masih mudah tegak. Tapi, saat tua akan menunduk. Ini
lambang sebuah filosofi Hindu yang selalu menjaga sopan santun,” kata Ida Bagus
Ketut Arinasa, ahli etnobotani dari Kebun Raya Bogor di sela-sela Association
for Tropical Biology and Conservation 2010 di Bali, Selasa (20/7/2010).
5.
Semakin lama semakin kuat
filosofi
lain dari bambu adalah sifatnya yang semakin lama semakin kuat, baik batang
maupun akarnya, yang membentuk kesatuan rumpun. Bambu juga tidak membutuhkan
pemeliharaan yang sangat intensif sehingga bisa tumbuh di mana saja.
6.
Kemamfaatan pohon bambu
Tidak
disangsikan lagi bahwa bambu adalah pohon yang serba guna, dimulai dari akar,
batang, dahan dan daunnya pun bisa dimamfaatkan oleh manusia. Semisal akarnya, dikarenakan
memiliki sistem perakaran serabut dengan akar rimpang yang kuat, memungkinkan
tanaman bambu dapat menjaga sistem hidrologis sebagai pengikat tanah dan air,
sehingga dapat digunakan sebagai tanaman konservasi. Kemudian batangnya, untuk
batang bambu muda bisa dijadikan masakan khas dengan cita rasa tinggi. Bahkan
di beberapa daerah menjadi makanan mahal. Selain itu batang bambu juga bisa
digunakan sebagai bahan bangunan dan biasa juga dijadikan sebagai bahan baku
untuk kerajinan tangan. Lalu daunnya, diberbagai buku-buku herbal, daun bambu
bisa dijadikan obat untuk pengobatan. Dipercaya juga bahwa daun bambu mampu
mengobati batuk, haus, dahak, radang tenggorokan, dan menghilangkan rasa panas.
7. Kebersamaan
Umumnya
pohon bambu selalu bersama atau rumpun, jarang sekali kita melihat pohon bambu
berdiri sendiri seperti pohon kelapa kecuali kalau ditebang. Kebersamaan inilah
yang membuat pohon bambu memiliki akar yang sangat kuat dan kelenturan yang
luar biasa. Ini menunjukan bahwa kebersamaan membuat kita menjadi kuat seperti
semboyan kita “ bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”
8. Pohon bambu seperti keluarga
Dipercaya
atau tidak, kerumpunan dari pohon bambu adalah satu kesatuan atau keluarga. Para
pengrajin bambu menyakini bahwa ketika tunas bambu muncul maka induknya memberi
makan atau “ menyusui” tunas bambu tersebut, ketika induknya ditebang maka
tunas bambu tersebut tidak akan tumbuh lagi alias mati. Khususnya pengrajin
angklung memiliki waktu yang tepat untuk menebang pohon bambu supaya kehidupan
pohon bambu yang lain khususnya tunas bambu terus berkesinambungan dan juga
supaya jauh dari serangan rayap.
9. Kuat diterpa rintangan
Ketika pohon bambu ditiup angin
kencang, dia akan merunduk. Setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali.
Seperti perjalanan hidup seorang manusia, pastilah tidak lepas dari cobaan dan
rintangan. Jadilah seperti pohon bambu. Yakinlah bahwa cobaan dan rintangan itu
akan berlalu. Setelah itu segeralah bangkit dan berdiri tegak, seperti pohon
bambu yang kembali tegak setelah angin berlalu. Konon, setelah Hiroshima &
Nagasaki dibom, bambu adalah pohon yang pertama kali tumbuh. Ini menunjukkan
tentang betapa pentingnya untuk selalu bangkit dari keterpurukan dan
kehancuran. Bambu membuktikan hal itu.
10. Rela( ikhlas), nerima (bersyukur)
dan sabar
Filosofi
bambu dijadikan sebuah simbol untuk mengajarkan nilai-nilai moral yang baik.
Dalam falsafah Jawa, filosofi bambu disesuaikan dengan unsur sentral kebudayaan
Jawa yaitu rela (ikhlas), nerima (bersyukur), dan sabar. Rela atau ikhlas
berarti kesediaan menyerahkan segala milik, kemampuan, dan hasil karya kepada
Tuhan. Nrima berarti merasa puas dengan nasib dan kewajiban yang telah ada,
tidak memberontak tetapi mengucapkan terima kasih. Sabar menunjukkan ketiadaan
hasrat, ketiadaan ketaksabaran, ketiadaan nafsu yang bergolak (Suwardi
Endraswara. 2003. Falsafah Hidup Jawa. Cakrawala. hal 43-44).
11.
Bambu
juga dapat disimbolkan sebagai sebuah siklus hidup manusia
Setelah tunas
tumbuh lalu keluarlah rebung, ini mengajarkan bagaimana kita perlu proses untuk
menjadi lebih baik, dengan kesabaran, ketekunan, kegigihan dalam berusaha itu
lah yang akan menjadi pintu kesuksesan seseorang, yah walaupun mungkin standar
kesuksesan berbeda setiap orang, tapi itu bisa mengajarkan kita bagaimana cara
berproses, hidup bukan sesuatu yang instan tapi dia berproses, tinggal
bagaimana kita bisa menjadikan proses ini menjadi lebih berguna bagi kita
semua.
12. Kemampuan bambu untuk tumbuh
Kemampuan
bambu untuk tumbuh ditempat yang sulit menyebabkan bambu tersebar dalam area
yang sangat luas dari kawasan yang terbentang diantara 50 derajat lintang utara
dan 47 derajad lintang selatan. Penyebaran yang luas memungkinkan banyak sekali
penggunaan bambu untuk tujuan yang berbeda, sumpit di kawasan Asia Timur
seperti jepang dan korea, bahan anyaman untuk wadah, perangkap ikan, sampai
alat musik dan obor penerangan, ini mengajarkan kita bahwa dimanapun kita
berada, dimana bumi dipijak, senantiasa memberikan manfaat sebesar-besarnya
bagi lingkungan sekitar kita, sesulit apapun keadaan, tak ada kata menyerah
untuk terus tumbuh, tak ada alasan untuk berlama-lama terpendam dalam
keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus diawali
dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang paling sulit
sekalipun.
bambu
BalasHapus